Sebagai alat pengapian yang nyaman, Pemantik Api Terbuka Elektronik Banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan pekerjaan. Menilai secara akurat apakah perlu diisi ulang atau diisi ulang sangat penting untuk penggunaan normal dan masa pakai yang lebih lama.
Untuk Electronic Open Flame Lighter yang dapat diisi ulang, Anda dapat menilai apakah perlu diisi ulang dari aspek berikut. Pertama, amati indikator daya, yang merupakan metode paling langsung. Kebanyakan pemantik api yang dapat diisi ulang dilengkapi dengan indikator daya. Jika lampu indikator menyala merah atau berkedip, biasanya ini berarti daya lemah dan perlu diisi ulang tepat waktu. Misalnya, pemantik api terbuka elektronik merek tertentu yang dapat diisi ulang, ketika dayanya kurang dari 20%, lampu indikator akan berubah menjadi merah dan mulai berkedip, mengingatkan pengguna untuk mengisi daya. Kedua, perhatikan kinerja pengapian pemantik api. Jika pemantik api memiliki percikan yang lebih lemah, penyalaan tertunda, atau perlu ditekan berkali-kali agar dapat menyala saat dinyalakan, kemungkinan besar hal ini disebabkan oleh daya yang tidak mencukupi. Pasalnya, komponen elektronik dan perangkat pengapian di dalam pemantik api memerlukan energi listrik yang cukup untuk menghasilkan percikan api yang kuat untuk menyalakan gas. Selain itu, dapat dinilai berdasarkan waktu dan frekuensi penggunaan. Secara umum, Electronic Open Flame Lighter yang terisi penuh dapat memenuhi kebutuhan penyalaan selama beberapa kali dalam penggunaan normal. Jika sering digunakan dalam waktu singkat, atau sudah lama sejak pengisian daya terakhir, meskipun pemantik api masih dapat menyala secara normal, disarankan untuk mengisi daya tepat waktu untuk memastikan kinerjanya stabil.
Untuk Electronic Open Flame Lighter berisi gas, ada juga metode penilaian yang sesuai. Pertama, dengarkan suara saat mengisi. Ketika tangki bensin dihubungkan ke lubang pengisian gas pada pemantik api, Anda dapat mendengar suara injeksi gas saat Anda mulai mengisi. Jika suara menjadi jauh lebih kecil atau berhenti dengan cepat, itu berarti gas di dalam pemantik api mungkin sudah penuh; Sebaliknya, jika suara terus terdengar selama proses pengisian dan tidak berubah dalam waktu lama, berarti gas di dalam pemantik api tidak mencukupi dan perlu diisi. Kedua, amati keadaan nyala api. Dalam keadaan normal, nyala api yang dihasilkan oleh korek api dengan jumlah gas yang cukup stabil dan kuat. Jika nyala api melemah, tidak stabil, atau muncul dan menghilang sewaktu-waktu, kemungkinan besar gasnya akan segera habis dan perlu diisi. Misalnya saat digunakan di luar ruangan, nyala api pemantik api ternyata jauh lebih kecil dari biasanya dan mudah tertiup angin. Ini mungkin merupakan sinyal bahwa bahan bakar tidak mencukupi. Yang ketiga adalah merasakan bobot pemantiknya. Pemantik api yang baru diisi ulang terasa berat di tangan Anda. Saat gas dikonsumsi saat digunakan, bobot pemantik api akan berkurang secara bertahap. Bila Anda merasa korek api menjadi jauh lebih ringan, Anda dapat mempertimbangkan untuk mengisinya kembali.